Hukum Memindahkan Khamr
Hukum memindahkan Khamr Dalam Perubahannya menjadi Cuka :
- 1. Makruh
وكذا لو تخللت بنقلها من شمس إلى ظل وعكسه) ما لم يحصل فيها هبوط، وإلا تنجس ما فوقها من الدن، ، ثم يعود إليها بالتنجيس بعد التخلل لاتصاله بها، وإن غمر المرتفع قبله وقبل جفافه أو بعده بخمر أخرى على الأوجه، لأن هبوط الخمر كان بفعل فاعل، وهذا النقل مكروه وكذا لو نقلت من دن إلى آخر وقيل : إن الخمر لا تطهر بالتخلل الناشيء عن النقل فإن من استعجل بشيء قبل أوانه عوقب بحرمانه
(Dan demikian juga, jika berubahnya itu adalah dengan memindahkannya dari cahaya matahari ke tempat yang teduh dan sebaliknya)
Selama tidak terjadi pengurangan, jika tidak, maka menjadi najislah yang diatasnya dari tong, kemudian akan kembali seperti itu juga setelah fermentasi karena tersambungnya, dan seandainya dipenuhi bagian atasnya sebelum dikurangi dan sebelum kering (berkurang) atau setelah terjadinya pengurangan dengan khamr yang lain menurut pendapat Aujah, Karena berkurangnya khamr tersebut adalah dengan perbuatan pelakunya, dan perpindahan ini hukumnya makruh demikian juga seandainya dipindahkan dari tong satu ke tong yang lain. Dikatakan: Bahwasannya khamr itu tidaklah suci dengan fermentasi yang permulaannya adalah dari dipindahkan, karena sesungguhnya siapa yang tergesa-gesa dengan suatu hal sebelum waktunya, maka ia akan dihukum dengan tidak mendapatkannya. (Tausyih ibnu qasim)
- 2. Haram
(فلا) تطهر لتنجس المطروح بها فينجسها بعد انقلابها خلاً، وقيل : لاستعجاله بالمعالجة المحرمة فعوقب بضد قصده؛ وينبغي على العلتين الخلاف في مسألة النقل المذكورة
Dan dikatakan: karena ketergesa-gesaan dengan perlakuan yang terlarang maka ia dihukum dengan tujuan sebaliknya. (Mughni Muhtaj)
*Hasil Keputusan Bahtsul Masail Majelis Syar’i PPTQ Ar Royyan [30 November 2024]