Apasih Healing?
Apasih healing? Kok banyak yang ngomongin.
Lagi putus sama pacarnya dia bilang “ah butuh healing untuk menenangkan hati”.
Ini lagi yang habis mumet mikirin pelajaran seambrek, juga bilang mau healing biar gak panas diotak.
Ada juga yang sibuk dikantor setiap hari ketemu tembok, juga menghabiskan weekendnya untuk healing.
Apasih sebenarnya healing itu?. Sini ku bantu jawab, menurut kamus Bahasa Inggris Healing adalah penyembuhan. Untuk masa kekinian maknanya banyak sih, ada yang mengartikan healing adalah sebuah ungkapan berpergian ke tempat wisata. Ada juga sih yang memakai kata healing untuk mengungkapkan perasaan atau rasa yang enak.
Pada dasarnya hukum healing berpergian ketempat wisata mubah sih, selama tidak ada nash dan sebab yang menjadikan terlarang. Yaaa, kalau healingnya sambil maksiat, atau ketempat maksiat status hukumnya jadi haram. Itu sesuai kaidah ini dong,
الحكم يدور مع العلة وجودا وعدما
“Keberadaan hukum itu berkutat pada keberadaan ‘illat (sebab)-nya. Ada ‘illat ada hukum, tak ada ‘illat tak ada hukum”.
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. (Qs. An. Na’am: 11)
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (Qs. Al-Mulk: 15)
لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي، فَقَدْ أَفْلَحَ، وَمَنْ كَانَتْ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
“Setiap amalan (aktivitas) memiliki masa semangat atau antusias, dan setiap masa semangat terdapat waktu futur. Barangsiapa yang ketika futurnya berada di atas sunnahku maka sungguh dia telah beruntung. Sebaliknya, barangsiapa yang ketika futur berada bukan di atas sunnahku maka dia telah celaka.” (HR. Ahmad)
Nihhh, ada penegasan juga dari baginda Rasulullah dimasa-masa semangat pasti ada masa futurnya. Kalau lagi futur jangan sampai melakukan aktivitas haram karena hal tersebut dosa, minimal beraktivitas yang tidak menimbulkan dosa dong.
Penulis : Parlan, S.Pd